05/10/2024
Sharing

Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengerahkan sebanyak 25.000 personel Brimob yang tergabung Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk  mengamankan Pemilu 2024 sebagai Perkuat Persatuan dan Kesatuan Dalam Rangka Menciptakan Pemilu Damai. Tugas utama mereka adalah menjaga ketertiban pada saat hari pemilihan dan perhitungan suara.

Kepala Operasi Mantap Brata 2023-2024, Komjen Pol. Fadil Imran menjelaskan bahwa pasukan pengamanan terdiri dari Brimob Nusantara dan Sabhara Nusantara.

Mereka dilengkapi dengan kualifikasi khusus seperti pasukan antihuru hara, pasukan SAR, pasukan drone, pasukan respon cepat, anti anarkis, dan penjinak bom.

“Tentunya juga untuk operasi rutin pengamanan Operasi Mantap Brata di masing polda, oleh Kasatda ada Brimob yang berada di wilayah polda yang jumlah sekitar 25 ribu Brimob seluruh Indonesia, jadi ada Brimob Nusantara, Dalmas Nusantara dari Sabhara yang kami siapkan,” kata Fadil pada apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 Harkamtibmas di Pusat Latihan Brimob, Cikeas, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).

Fadil mengatakan, selain personel Brimob tingkat Mabes Polri, Polri juga menyiapkan Brimob di setiap polda dan Sabhara dengan total jumlah sekitar 4.500 personel di seluruh Indonesia. Selain itu, Korps Brimob juga menyiapkan sejumlah 3.500 personel dalam Satgas operasi kontijensi.

Fadil menekankan bahwa apel kesiapan personel dan peralatan penting dalam menghadapi dinamika Pemilu 2024. Dia telah melakukan pengecekan di berbagai polda untuk memastikan sistem pengamanan terjaga dengan baik, termasuk objek-objek yang perlu diamankan seperti kantor tim sukses dan kantor partai politik.

Polri telah menyiapkan tiga operasi dalam pengamanan Pemilu 2024, yaitu Operasi Mantap Brata, Operasi NCS Polri, dan Operasi Kontijensi. Operasi kontijensi disiapkan untuk menghadapi gangguan seperti kamtibmas, bencana alam, terorisme, dan konflik sosial.

Pasukan Brimob juga disiapkan sebagai cadangan untuk menghadapi dinamika pemilu di lapangan. Fadil menegaskan bahwa Polri hadir dengan langkah-langkah preemtif dan preventif, dengan pendekatan humanis sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, untuk menjaga situasi tetap damai dan terkendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *